Mohamed Salah Isyaratkan Perpisahan Usai Konflik Makin Memanas

Minggu, 07 Desember 2025 | 09:53:19 WIB
Mohamed Salah Isyaratkan Perpisahan Usai Konflik Makin Memanas

JAKARTA - Sorotan terhadap Liverpool di pekan ke-15 Premier League 2025/2026 bukan hanya datang dari hasil imbang dramatis 3-3 kontra Leeds United, tetapi juga dari absennya Mohamed Salah yang kembali memicu tanda tanya besar. 

Situasi internal The Reds terlihat semakin tidak stabil, dan dinamika antara Salah serta manajer Arne Slot makin terasa di permukaan.

Hasil di Elland Road menambah tekanan bagi Liverpool yang tengah berjuang memperbaiki konsistensi musim ini. Namun, isu terbesar justru datang dari ketidakjelasan masa depan Salah, terlebih setelah komentar terbukanya yang menyiratkan potensi perpisahan dalam waktu dekat.

Liverpool Gagal Maksimalkan Peluang Meski Unggul Dua Kali

Di pertandingan melawan Leeds United, Liverpool tampil agresif sejak menit awal. Dua gol yang dicetak Hugo Ekitike sempat membawa The Reds memimpin dua kali, namun pertahanan yang kurang sabar membuat keunggulan mereka cepat menguap.

Dominik Szoboszlai mencoba menghidupkan harapan lewat golnya, tetapi Leeds tak menyerah begitu saja. Masuknya Ao Tanaka menjadi titik balik bagi tuan rumah, karena ia mencetak gol penyeimbang di masa injury time.

Hasil imbang 3-3 ini membuat Liverpool kembali tertahan dalam upaya mendekati papan atas. Mereka kehilangan momentum yang sebenarnya bisa dimanfaatkan di tengah ketatnya persaingan Premier League musim ini.

Di tengah situasi tersebut, absennya Mohamed Salah—untuk ketiga kalinya beruntun di liga—menjadi sorotan besar. Publik bertanya-tanya: apakah ini keputusan taktikal, konflik internal, atau pertanda bahwa hubungan kedua pihak benar-benar retak?

Salah Tegaskan Rasa Cinta ke Liverpool Meski Kecewa Dicadangkan

Salah, yang selama bertahun-tahun menjadi pilar utama Liverpool, akhirnya angkat bicara setelah laga kontra Leeds. Ia mengaku kecewa dengan keputusan Arne Slot yang kembali mencadangkannya, bahkan menyebut adanya “upaya” membuat citranya terlihat buruk di mata publik.

Meski demikian, Salah tetap menegaskan bahwa hatinya masih tertaut pada klub yang telah membesarkan namanya di Premier League.

"Klub ini, saya selalu mendukungnya. Anak-anak saya akan selalu mendukungnya. Saya sangat mencintai klub ini, dan akan selalu begitu. Saya menelepon ibu saya kemarin — kalian tidak tahu apakah saya akan mulai bermain atau tidak, tetapi saya tahu," kata Salah kepada The Times.

Ia juga mengungkapkan bahwa keluarganya tetap antusias menyaksikan laga melawan Brighton, meski ia sendiri belum yakin apakah akan dimainkan atau kembali menjadi penghangat bangku cadangan.

“Kemarin saya bilang ke [orang tua saya], 'Datanglah ke pertandingan Brighton.' Saya tidak tahu apakah saya akan bermain atau tidak, tetapi saya akan menikmatinya," tegas Salah.

Komentar tersebut menandakan bahwa Salah mencoba menikmati setiap momen di tengah ketidakpastian, seolah memahami bahwa masa depannya di Anfield tak lagi sepenuhnya ada di tangannya.

Sinyal Perpisahan: Laga Kontra Brighton Bisa Jadi yang Terakhir

Pernyataan paling mencolok dari Salah muncul ketika ia menyinggung kemungkinan laga kontra Brighton sebagai kesempatan mengucapkan selamat tinggal. Ucapan tersebut seketika menambah panas spekulasi seputar masa depannya.

Pertandingan itu disebut-sebut bisa menjadi “momen terakhir” sebelum ia bertolak membela Mesir di Piala Afrika. Ketika ia pergi, bursa transfer musim dingin Januari 2026 pun dibuka, dan menurut Salah, segala kemungkinan bisa terjadi.

“Dalam pikiran saya, saya akan menikmati pertandingan itu karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi sekarang. Saya akan berada di Anfield untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para penggemar dan pergi ke Piala Afrika. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi ketika saya di sana," ujarnya.

Pernyataan ini semakin memperkuat dugaan bahwa hubungan Salah dengan Arne Slot memang sedang berada pada titik paling rapuh sejak kedatangan pelatih asal Belanda tersebut.

Liverpool memang sedang berada dalam fase transisi, namun banyak pihak menilai melepas Salah tanpa persiapan yang matang bisa membawa pukulan besar, baik secara teknis maupun psikologis bagi tim.

Ketidakpastian Masa Depan Salah dan Dampaknya pada Liverpool

Kepergian Salah—jika benar terjadi—akan meninggalkan lubang besar dalam lini serang Liverpool. Meski usianya telah memasuki 33 tahun, kontribusinya sejak 2017 tak pernah diragukan.

Absennya dia dalam tiga laga beruntun saja sudah menunjukkan betapa rapuhnya lini depan Liverpool tanpa dirinya. Konfliknya dengan Slot justru memunculkan tanda tanya besar mengenai arah kebijakan klub.

Sementara itu, Salah dijadwalkan bergabung dengan kamp pelatihan Mesir menjelang Piala Afrika pada 21 Desember. Selama ia memperkuat tim nasional, masa depannya di Liverpool bisa berubah signifikan karena bursa musim dingin dibuka.

Jika Salah benar pergi pada Januari 2026, The Reds harus bergerak cepat mencari pengganti sekaligus mengisi kekosongan karakter dan pengaruh besar yang selama ini dihadirkan Sang Raja Mesir.

Konflik internal yang mencuat ini menjadi ujian besar bagi Liverpool, yang harus menjaga stabilitas tim di tengah jadwal padat Premier League dan kompetisi lainnya.

Terkini

7 Model Gelang Bangle Emas Polos Pilihan Idul Fitri 2026

Minggu, 07 Desember 2025 | 12:15:17 WIB

Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini 7 Desember 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 12:15:15 WIB

Lima Saham Utama Penggerak IHSG Pekan Ini

Minggu, 07 Desember 2025 | 12:15:10 WIB

Saham Pilihan Dividend Hunter Siap Guyur Dividen 2026

Minggu, 07 Desember 2025 | 12:15:08 WIB

3 Altcoin Favorit Whale Crypto Saat Pasar Rebound

Minggu, 07 Desember 2025 | 12:14:57 WIB