JAKARTA - Banyak orang kini mulai kembali melirik pengobatan berbasis bahan alami untuk meredakan keluhan tubuh, termasuk sakit pinggang.
Pilihan ini dianggap lebih aman dan mudah dijangkau, terutama bagi mereka yang mengalami nyeri ringan hingga sedang. Tanaman herbal pun menjadi solusi yang sering direkomendasikan karena mengandung senyawa aktif yang dapat bekerja langsung pada sumber keluhan.
Menurut dr. Danang Ardiyanto, MKM, Dokter di UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional Tawangmangu RSUP Dr. Sardjito, beberapa jenis tanaman herbal memang terbukti dapat membantu meredakan sakit pinggang. Ia menekankan bahwa efek herbal lebih optimal untuk kondisi yang melibatkan ketegangan otot, peradangan ringan, atau akibat kelelahan fisik.
Herbal dan Mekanismenya dalam Mengurangi Nyeri
Dalam penjelasannya kepada Health Liputan6.com, Danang menyebutkan bahwa tanaman herbal mengandung berbagai senyawa bioaktif. Senyawa tersebut bekerja dengan cara mengurangi peradangan, memperbaiki sirkulasi, hingga memberikan efek analgesik alami.
Ia menegaskan bahwa mekanisme herbal tidak hanya menargetkan rasa sakit, tetapi juga proses biologis yang memicunya. Itulah sebabnya banyak herbal sudah digunakan turun-temurun untuk mengatasi keluhan pinggang maupun punggung.
Berikut enam tanaman yang umum digunakan serta cara kerjanya dalam membantu mengurangi sakit pinggang.
Kunyit hingga Temulawak: Anti-Inflamasi Alami
1. Kunyit
Kunyit dikenal mengandung kurkumin, senyawa aktif dengan efek anti-inflamasi kuat. Kurkumin menurunkan prostaglandin atau zat yang memicu rasa nyeri serta menghambat enzim COX-2 dan LOX yang berperan dalam pembentukan zat peradangan.
Dengan menekan proses tersebut, bengkak dan rasa panas pada area pinggang dapat berkurang sehingga gerakan menjadi lebih nyaman. Kunyit sangat bermanfaat pada nyeri akibat iritasi otot atau sendi, meski penggunaannya perlu dihindari oleh penderita batu empedu dan gastritis.
2. Jahe
Jahe mengandung gingerol dan shogaol yang memberi efek menghangatkan, melancarkan aliran darah, dan merilekskan otot. Senyawa ini juga berpengaruh pada reseptor TRPV1, yaitu reseptor yang memproses sinyal panas dan nyeri.
Dengan menenangkan aktivasi saraf, jahe membuat tubuh tidak terlalu responsif terhadap rasa sakit. Meski efektif, jahe sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan terutama bagi pengguna obat pengencer darah.
3. Temulawak
Temulawak mengandung xanthorrhizol dan kurkuminoid yang bekerja sebagai anti-radang kuat. Senyawa ini memperbaiki sirkulasi lokal dan mengurangi inflamasi yang kerap menjadi pemicu nyeri pada pinggang atau punggung.
Efek ini membantu pemulihan jaringan otot yang mengalami iritasi, namun perlu kewaspadaan bagi orang dengan gangguan empedu.
Kencur, Daun Sirsak, dan Pegagan: Relaksasi Hingga Regenerasi
4. Kencur
Kencur mengandung ethyl cinnamate dan borneol yang memiliki efek analgesik ringan. Kombinasi ini membantu merilekskan otot yang tegang dan mengurangi tekanan pada saraf yang menimbulkan nyeri.
Kencur juga termasuk herbal yang mudah ditemui dan relatif aman, namun tetap bisa mengiritasi lambung bila digunakan berlebihan.
5. Daun Sirsak
Daun sirsak memiliki acetogenins serta flavonoid yang bersifat anti-inflamasi dan analgesik. Senyawa tersebut menurunkan pembengkakan pada jaringan dan membantu meredakan ketegangan otot penyebab sakit pinggang.
Penggunaannya tidak boleh berlebihan karena konsumsi jangka panjang dapat memicu efek samping tertentu.
6. Pegagan
Pegagan atau centella asiatica memiliki asiaticoside dan madecassoside, dua komponen penting yang mendukung regenerasi jaringan otot dan ligamen.
Dengan memperbaiki mikrosirkulasi serta meningkatkan proses penyembuhan jaringan, pegagan dapat meredakan nyeri akibat iritasi. Namun, dosis besar dapat memengaruhi kadar gula darah sehingga perlu diperhatikan penggunaannya.
Dampak Herbal pada Peradangan dan Sistem Saraf
Sakit pinggang umumnya dipicu oleh peradangan, otot yang menegang, atau saraf yang teriritasi. Danang menjelaskan bahwa herbal bekerja melalui beberapa mekanisme yang saling mendukung, antara lain:
1. Mengurangi Peradangan
Herbal seperti kunyit, temulawak, dan jahe bekerja menghambat pembentukan prostaglandin, interleukin, serta TNF-alpha. Penghambatan ini membuat rasa panas, bengkak, dan nyeri berangsur mereda.
2. Merilekskan Otot
Kencur dan serai memiliki senyawa seperti borneol dan citral yang membantu otot mengendur, meningkatkan aliran darah, serta mengurangi ketegangan yang memicu rasa sakit.
3. Menurunkan Sensitivitas Saraf
Gingerol dan kurkumin dapat mempengaruhi respons saraf agar tidak terlalu sensitif terhadap sinyal nyeri. Efek ini membuat pegal atau nyeri tumpul lebih cepat hilang.
4. Memperbaiki Sirkulasi
Banyak rimpang mempercepat mikrosirkulasi sehingga suplai oksigen ke otot meningkat. Sisa metabolisme yang menyebabkan pegal pun lebih cepat dibersihkan oleh tubuh.
Herbal sebagai Pendamping, Bukan Pengganti Pengobatan Medis
Meski memiliki manfaat, penggunaan herbal tetap harus dipahami sebagai pendamping perawatan, bukan pengganti obat medis. Herbal dapat membantu mengatasi nyeri yang bersifat ringan hingga sedang, terutama yang melibatkan ketegangan otot.
Untuk nyeri yang berkepanjangan, berulang, atau diikuti kelemahan otot dan kesemutan, pemeriksaan medis tetap menjadi langkah yang paling aman.
Dengan memahami cara kerja masing-masing tanaman, masyarakat dapat memilih herbal yang sesuai kebutuhan. Kombinasi nutrisi alami, gaya hidup sehat, dan konsultasi jika diperlukan menjadi cara terbaik untuk menjaga kesehatan pinggang.