PGN Perkuat Respons Darurat Banjir Sumatera dengan Evakuasi dan Logistik Cepat
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memperkuat respons darurat terhadap bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Sumatera. Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir menyebabkan akses darat terputus, jaringan telekomunikasi terganggu, dan kebutuhan evakuasi meningkat di daerah yang terisolasi.
Untuk mengatasi tantangan ini, PGN mengerahkan tim melalui jalur laut guna mempercepat penyaluran bantuan. Langkah ini juga bertujuan membantu proses evakuasi serta membuka kembali akses komunikasi di wilayah terdampak.
Jalur Laut Jadi Solusi Evakuasi Efektif
Baca JugaStrategi Infrastruktur 2027 Kementerian PU: Target dan Investasi
Proses evakuasi dimulai sejak Senin, 1 Desember 2025, malam hari. Jalur laut dipilih karena sebagian akses darat masih tidak dapat dilalui kendaraan akibat tinggi permukaan air dan arus sungai yang cukup deras.
Pergerakan tim dilakukan setelah koordinasi intensif dengan aparat pelabuhan dan relawan lokal. Hal ini memastikan keselamatan tim serta efektivitas operasi di lapangan tetap terjaga.
Personel tambahan diberangkatkan menggunakan kapal nelayan dari Belawan pada siang hari. Mereka membawa logistik yang bisa meringankan korban sekaligus memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
Tim diperkirakan tiba di Langsa malam hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Pangkalan Susu pada Selasa, 2 Desember 2025, pagi hari. Setibanya di lokasi, penyisiran dilakukan di sejumlah titik banjir yang masih terisolasi, bersinergi dengan nelayan setempat.
Kapal boat milik Pertamina EP Pangkalan Susu dikerahkan untuk evakuasi sampai ke daratan. Langkah ini dilakukan setelah permukaan air sempat surut, sehingga proses penyelamatan menjadi lebih cepat.
Melalui koordinasi yang baik, tim berhasil mengevakuasi 35 orang, terdiri dari pekerja dan masyarakat terdampak. Kolaborasi dengan nelayan setempat juga mempercepat proses evakuasi di titik-titik paling sulit dijangkau.
Distribusi Bantuan dan Dukungan Logistik
Selain evakuasi, PGN membawa sembako, makanan siap saji, dan obat-obatan. Tim juga membawa genset serta perangkat komunikasi satelit untuk mendukung operasional di lapangan.
Perangkat komunikasi dipasang agar koordinasi dan pertukaran informasi tetap berjalan di daerah blank spot. Dengan jaringan internet satelit, tim dapat memperbarui data kondisi lapangan secara real time dan memetakan lokasi korban yang membutuhkan pertolongan segera.
Hal ini memungkinkan penyaluran logistik seperti makanan siap saji, obat-obatan, dan peralatan tanggap darurat lebih cepat. Tim bisa merespons kondisi di lapangan dengan lebih akurat dan tepat sasaran.
“Dalam situasi darurat, kecepatan informasi dapat menyelamatkan nyawa. Dukungan komunikasi menjadi pintu awal untuk evakuasi dan distribusi bantuan yang tepat sasaran,” ujar Ris Haryono, VP RSS SOR 1 PGN Wilayah Sumatera, Selasa, 2 Desember 2025.
Kolaborasi dan Koordinasi Menjadi Kunci
Sejak awal, PGN berkoordinasi dengan Bea Cukai, Pertamina EP Pangkalan Susu, Pertagas, aparat pelabuhan, nelayan lokal, relawan, PGNCom, dan PGN Solution. Kolaborasi ini memastikan kesiapan peralatan evakuasi, rute pelayaran, dan pemasangan titik komunikasi lapangan.
Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berada di garis depan penanganan bencana. Ia menegaskan, PGN berkomitmen mendukung evakuasi, pemulihan jaringan komunikasi, dan distribusi bantuan hingga kondisi kembali pulih.
Dengan dukungan energi, logistik, dan pemulihan jaringan komunikasi, PGN berharap masyarakat terdampak banjir di Sumatera dapat menerima bantuan secara cepat dan tepat. Langkah ini diharapkan memberikan dampak nyata bagi warga yang tengah menghadapi masa sulit akibat bencana alam.
Rekomendasi
